TERUNA Jadikan Album "A Day At The Museum" Sebagai Museum Kehidupan Mereka

TERUNA Jadikan Album “A Day At The Museum” Sebagai Museum Kehidupan Mereka

Home » TERUNA Jadikan Album “A Day At The Museum” Sebagai Museum Kehidupan Mereka

Album terbaru TERUNA bertajuk A Day At The Museum resmi dirilis secara digital di berbagai platform musik, mulai dari Spotify hingga Apple Music. Bersamaan dengan peluncurannya, TERUNA juga menayangkan Music Video, Lyric Video, serta Visualizer di YouTube sebagai pelengkap pengalaman mendengarkan. Album ini menjadi penanda babak baru perjalanan musik mereka, lebih matang, lebih personal, dan lebih berani mengeksplorasi berbagai dimensi suara.

Berisi 15 lagu, A Day At The Museum menghadirkan eksplorasi musik dan lirik yang luas. Jika pada album pertama TERUNA memperkenalkan diri dan album kedua mengajak pendengar berpesta, maka pada karya ketiga ini mereka mengajak kita memasuki sebuah museum kehidupan. Layaknya museum yang menyimpan ragam benda penuh cerita, TERUNA membuka diri terhadap pengalaman-pengalaman yang mereka alami dan mengkurasi semuanya dalam bentuk lagu.

Di dalam album ini, TERUNA berharap setiap lagu dapat menjadi bagian kecil dari sejarah pendengarnya, sebuah karya yang bisa diwariskan, dikenang, dan diceritakan kembali kepada anak, cucu, sahabat, hingga generasi selanjutnya. Lewat judul-judul seperti “Manusia Paling Munafik,” “Braga,” “Gengsi” (feat. Carla Vania), “Prettiest.. Dream,” hingga “Selamat Tinggal Untuk Kita Dan Peristiwa,” TERUNA mengajak pendengar menjelajahi lorong-lorong emosi yang mereka bangun dengan cermat. Total ada 9 lagu berbahasa Indonesia, 5 lagu berbahasa Inggris, dan satu komposisi yang menghadirkan sentuhan rock orchestra.

Proses produksi album dilakukan secara kolektif oleh T Records, dengan dukungan banyak rekan musisi yang terlibat pada tahap produksi musik, vokal, hingga mixing dan mastering. Kolaborasi ini menghasilkan warna suara yang fresh, dinamis, dan penuh kejutan, layaknya roller coaster emosional yang berpindah antara enerjik, reflektif, hingga menyentuh.

Dengan A Day At The Museum, TERUNA tidak hanya merilis album, tetapi menghadirkan sebuah ruang pengalaman. Sebuah museum kecil yang bisa dimasuki kapan saja oleh pendengarnya untuk menyusuri kembali cerita-cerita yang mungkin pernah dirasakan, namun baru kini bisa disuarakan.

Kalau kamu suka artikel ini, kamu mungkin juga akan suka yang ini.